Blog ini berisi berbagai macam informasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik dari alam maupun tentang ilmu pengetahuan sosial. Yang mennjadi hal dalam blog ini bukanlah soal materi apa yang dibahas, melainkan penting atau tidaknya dan berguna atau tidaknya materi yang dibahas.
Rabu, 07 Juni 2017
MAKALAH LENGKAP ASAL-USUL KEHIDUPAN
ASAL-USUL
KEHIDUPAN
Oleh
Nama : Yolen Mansyah
Nim :
J1B016102
Program Studi :
Teknik Pertanian
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
DAFTAR ISI
Daftar
isi............................................................................................................... i
Kata
pengantar.................................................................................................... ii
Abstarak............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar
belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan
...................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................... 2
Bab II Tehnik penulisan
A.
B.
C.
D.
Bab III Kajian
pustaka
A. Kajian
teoritis........................................................................................... 4
B. Kajian
empiris........................................................................................... 4
C. Konsep
berpikir........................................................................................ 5
D. Hipotesis................................................................................................... 5
Bab IV Pembahasan
A. Teori
asal-usul kehidupan......................................................................... 6
B. Teori
evolusi kimia................................................................................... 10
Bab
V Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................... 13
B. Saran
........................................................................................................ 13
C. Daftar
pustaka.......................................................................................... 14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
tuhan yang maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asal-Usul kehidupan ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Bapak DR.Syachruddin,A.R, selaku dosen mata kuliah Biologi Umum Universitas
Mataram yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Asal-Usul
Kehidupan. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi memperbaiki makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Mataram,
Desember 2016
Penyusun
Abstrak
Asal-Usul
Kehidupan
Oleh
Yolen mansyah
J1B016102
Penyusunan makalah ini betujuan
untuk mengembangkan wawasan serta
pengetahuan kita tentang teori-teori Asal-usul Kehidupan dan teori evolusi. Ada
beberapa teori yang mengatakan bahwa mahluk hidup berasal dari benda mati,
namun ada juga teori yang membantah teori tersebut dengan mengatakan mahluk
hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya.
Penyusunan makalah ini termasuk
pengembangan dengan mengacu pada pendapat para ahli tentang teori-teori
tersebut. Banyak sekali teori-teori yang berkembang mengenai asal-usul
kehidupan dan evolusi ini. Beberapa ahli berpendapat bahwa mahluk hidup berasal
dari benda mati. Sedangkan teori evolusi mengatakan bahwa mahluk hidup berasal
dari mahluk hidup sebelumnya melalui proses seleksi alam.
Hasil penelitian tentang asal-usul
kehiidupan menurut para ahli yang berkembang sampai saat ini mengatakan mahluk
hidup barasal dari mahluk hidup sebelumnya yang dicetuskan oleh Francesco Redi,
Louis Pasteur dan Lazzarro Spallanzani. Dan pada teori evolusi pendapat Darwin
(1858) yang paling dapat menjelaskan teori evolusi tersebut.
Kata kunci : teori-teori asal-usul
kehidupan, teori evolusi kimia dan kesimpulan.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sejak
dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan
dirinya.Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu
penciptaan, transformasi, dan evolusi biologi.
Definisi
evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji.
Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi
pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara
perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama
kelamaan dapat terbentuk species baru; evolusi adalah perubahan frekuensi gen
pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif
pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu
biologi.
Ide
tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia.
Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori
evolusi oleh Darwin yang paling dapat menjelaskan tentang teori evolusi
biologis tersebut. Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang
hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi
melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk
diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual,
berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri
selalu dimulai terbentuknya varian baru.
B. Rumusan
masalah
1. Bagaimana asal – usul kehidupan di
bumi ?
2. Bagaimana sejarah kehidupan di bumi
3. Bagaimana asal – usul manusia ?
4. Bagaimana teori evolusi kimia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal – usul
kehidupan di bumi.
2. Untuk mengetahui sejarah kehidupan
di bumi.
3. Untuk mengetahui teori-teori tentang
asal-usul kehidupan dan evolusi kimia.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan serta pengetahuan
tentang asal-usul kehidupan.
2. Mengembangkan pengetahuan lebih luas
lagi tentang asal-usul kehidupan.
3. Memacu untukberpikir kritis mengenai
asal-usul kehidupan yang sesungguhnya.
BAB II
TEHNIK PENULISAN
Penulisan
laporan ini diambil dari beberapa literatur dan buku-buku pengetahuan umum seputar
materi yang dibahas yaitu asal-usul kehidupan di bumi ini. Banyak buku-buku
yang membahas tentang asal-usul kehidupan di muka bumi ini, namun buku-buku
tersebut tidak menjelaskan secara rinci tentang materi yang dibahas, oleh
karena hal tersebut di dalam laporan ini hanya digunakan tiga buku saja untuk
membantu menjelaskkan materi yang dibahas. Buku pertama yang digunakan adalah
buku yang berjudul Biologi karya
Campbell,dkk yang diterbitkan pada tahun 2008 di Jakarta oleh Erlangga. Buku
ini memang tidak hanya membahas teori asal-usul kehidupan saja, tetapi seluruh
ilmu dan aspek biologi lainnya.
Penyusunan
laporan ini juga menggunakn buku lainnya, yaitu buku yang berjudul Biological Science karya Scott Freeman
yang diterbitkan tahun 2002 di New Jersey oleh Prentice Hall. Buku yang
dugunakan adalah buku yang edisi berbahasa Inggri, untuk memudahkan di sini
penulis mengartikannya dalam bahasa Indonesia agar mudah di mengerti oleh
pembaca tentang materi asal-usul kehidupan ini. Buku ke tiga yang digunakan
yaitu buku PR Biologi untuk SMA/MA Kelas
XII yang diterbitkan pada tahun 2015 silam di Klaten oleh Intan Pariwara.
Selain dari tiga buku tersebut, penyusunan
laporan ini juga didasari dari berbagai kajian-kajian ilmiah yang membahas
materi asal-usul kehidupan ini. Banyak para ilmuan dan tokoh yang mencoba
membahas tentng asal usul kehidupan ini, namun semua kembali pada kebenaran
pendapat masing-masing ahli biologi yang bahkan ada yang saling bertantangan
pendapatnya satu sama lain. Intinya penyusunan laporan ini di ambil dari
berbaga sumber yang berbeda satu sama lain, lalu disatukan untuk membandingkan
sekaligus menjelaskan secara khusus tentang asal-usul kehidupan yang bertujaun
untuk mencari titik temu dan jawaban dari hal yang dipertanyakan sampai saat
ini.
BAB
III
KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian
Teoritis
Kajian teoritis ialah kajian yang sudah
pasti kebenarannya. Kajian teoritisnya bahwa menurut penelitian-penalitian
mikroorganisme itu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi mikroorganisme itu
muncul karena adanya mahluk hidup
sebelumnya yang bertelur dan menghasilkan mikroorganisme tersebut.
B. Kajian
Empiris
Menurut
penelitian yang dilakukan Lazzaro Spallanzani pada teori biogenesis, bahwa
mahluk hidup bukan ada sengan sendirinya. Menurut penelitian tersebut
menyatakan mahluk hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya.
C. Konsep
Berpikir
Pada saat hujan, jika kita meletakkan
ember untuk menampung air tesebut, maka air hujan akan tertampung di dalam
ember tersebut. Setelah beberapa hari, air tersebut menjadi keruh.setelah
diperhatikan lebih dekat lagi, ternyata di dalam air tersebut sudah terdapat
organism yang hidup di dalamnya. Organisme tersebut berupa mahluk hidup yang
bentuknya mirip seperti ulat-ulat yang sangat kecil. Muncul pertanyaan dalam
benak kita, dari manakah asal dari ulat-ulat tersebut ? apakah ulat-ulat
tersebut berasal dari air hujan ? atau mungkin ulat-ulat tersebut ada dengan
sendirinya ?
Dari pertanyaan-pertanyaan di ataslah,
yang menggerakkan kami untuk melakukan pembahasan tentang hal ini. Dari manakah
asal-usul kehidupan pertama kali yang ada di muka bumi ini ?, semua akan
terjawab oleh pembahasan dari makalah ini.
D. Hipotesis
Semua mahluk hidup di muka bumi ini pasti memiliki
asal-usul. Lalu dari manakah asal-usul mahluk hidup tersebut ?. Apakah mahluk
hidup tersebut berasal dari mahluk hidup sebelumnya ?, atau apakah mahluk hidup
tersebut ada dengan sendirinya ?, atau mungkin karena faktor lain ?
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Teori
asal-usul kehidupan
1. Teori
Abiogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda tak hidup atau makhluk hidup ada dengan sendirinya.Teori
ini dikenal sebagai teori Generatio Spontae.Tokoh pencetus teori ini yaitu
Aristoteles dan John Nedham.
Pada percobaan Aristoteles, tanah
yang direndam air akan muncul cacing. Pada percobaan Nedham, kaldu direbus
dalam wadah selama beberapa menit, setelah itu wadah ditutup menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, terdapat bakteri
dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari air
kaldu.
Dari sekian banyak orang yang
mempermasalahkan teori tersebut , terdapat seorang ahli ilmu pengetahuan alam
bernama Francesco Redi (1626-1628 ) yang dengan teliti tidak segera menerima
teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang hasilnya kemudian membuat pikiran
banyak orang menjadi goyah terhadap teori generation spontanea.
Adapun percobaan yang dilakukan oleh
Francesco Redi sebagai berikut. Dia merebus dua potong daging segar sampai
mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke
dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan stoplrs kedua tertutup rapat.
Kedua stoples tersebut dibiarkan beberapa hari , di dalam stoples pertama yang
mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau tempayak lalat , sedangkan di
dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.
Dari percobaan Francesco Redi
tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang berada di dalam stoples pertama
berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan meletakkan telurnya ,
sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak ditemukan larva
karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.
Selanjutnya , pada abad ke-18
seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 )
melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti eksperimen Francesco Redi ,
hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging , tetapi air kaldu.
Percobaannya berlangsung sebgai berikut.Disediakan tiga tabung yang
masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya.Tabung pertama dibiarkan
terbuka mulutnya.Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15
menit.
Tabung kedua dibiarkan mulutnya
terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup rapat dengan lapisan lilin.
Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di dalam tabung yang mulutnya
terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang kedaan air kaldu di dalam
tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula.
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh
Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi
secara spontan , tetapi bakteri muncul dari spora bakteri yang masuk dan
kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan percobaan Redi dan
Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun demikian , sebagian
orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta mempertahankan kebenaran
teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih ada kelemahannya , yaitu
pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat gejala generation spontanea
, tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk hidup.
2.
Teori Biogenesi
Teori ini menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup.Tokoh pencetus teori ini yaitu Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Kelemahaan percobaan spallanzani
kemudian dicoba disempurnakan oleh louis Pasteur (1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi
dari Prancis. Pada tabung kedua percobaan Spallanzani, mulut tabung dittutup
dengan pipa berbentuk leher angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih
berhubungan dengan udara luar.
Bentuk seperti ini memungkinkan
bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Setelah
beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan Spallanzani. Maka
tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan Omne vivum ex ovo (mahluk
hidup berasal dari telur), Omne ovum ex vivo (telur berasal dari mmahluk
hidup), dan Omne vivum ex vivo (mahluk hidup berasal dari mahluk hidup
sebelumnya).
3. Teori
Cosmozoic
Teori ini menyatakan makhluk hidup
berasal dari “spora kehidupan” yang berasal dari ruang angkasa.
Teori ini mengemukakan bahwa
kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari
teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun
vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana ,
misalnya cyanogens , asam hidrocyanida. Molekul-molekul organic tersebut
tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di
bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa
kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda
4. Teori Penciptaan (Special Creation)
ini menyatakan bahwa
makhluk hidup diciptakan oleh tuhan seperti apa adanya.
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet
diciptakan oleh Tuhan.
Bumi
yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak
berubah.Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib
yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan ,
seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan
oleh-Nya.
B. Teori
Evolusi Kimia
Ketidakpuasan
para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun
Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian
tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain :
Harold
Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin.mereka berpendapat bahwa organisme
terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya
makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Teori
evolusi kimia ini diawali dengan teori terbentuknya bumi dan planet- planet
lain. Teori tersebut diantaranya teori kabut asal ( nebula) dan teori dentuman
besar (big bang). Teori nebula menyatakan bahwa bermiliar tahun yang lalu
bintang – bintang di angkasa dalam keadaan tidak stabil sehingga meledak. Debu
dan gas hasil ledakannya kemudian membentuk kabut asal (nebula). Kabut ini
kemudian memadat lalu meledak dengan dentuman besar (big bang). Hasil dari
ledakan besar tersebut berupa bintang dan planet termasuk bumi.
Semula
bumi diperkirakan berupa gumpalan gas dan debu yang tersusun dari berbagai
unsur seperti oksigen(O2), nitrogen (N2), karbon,
silikon, besi, nikel, dan aluminium. Unsur-unsur tersebut kemudian mencair.
Adapun usur yang lebih berat mengendap dan unsur yang ringan akan membentuk
atmosfer. Kondisi saat itu diperkirakan amat panas dengan suhu 40.000°C –
80.000°C. ketika mulai mendingin, karbon dan beberapa logam mengembun dan
membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya diperkirakan gersang, tandus dan
tidak datar. Oleh karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih
lunak itu bergerak dan berkerut terus menerus sehingga saat kulit bumi menjadi
dingin akan tampak berlipat dan pecah.
Pada
saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas
ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2),
Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi kerena gaya gravitasi bumi
tidak mampu manahannya. Namun senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsur-unsur
tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metana (CH4),
dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk
uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketika suhu atmosfer turun sekitar
1000°C berlangsunglah proses pendinginan. Akibatnya, air di atmosfer mengembun
dan hujan turun, akhirnya terbentuklah sungai yang mengandung mineral mengalir
dari lapisan bumi menuju ke laut.
Pada tahun
1920-an, Oparin dan Haldane mengajukan hipotesis bahwa atmosfer bumi pada zaman
purba dapat menyintesis senyawa organik dari molekul nonorganik purba seprti
metana (CH4), ammonia(NH3), hindrogen(H2), dan
air (H2O) dengan bantuan energi yang ada pada saat itu, seperti
energy panas bumi, sinar matahri, sinar ultraviolet, sinar kosmis, maupun
loncatan petir. Hasil sintesis tersebut berupa molekul – molekul organik yang
terkumpul di atas permukaan perairan seperti sungai, laut, dan danau. Kumpulan
molekul – molekul organik tersebut dinamakan sup purba (sup primodial). Dari
sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertama kali muncul.Namun , Oparin dalam
hipotesisinya tetap berpendapat bahwa sangat sulit mempertimbangkan mekanisme
transformasimolekul organic sebagai benda tak hidup menjadi makhluk hidup.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasann teori-teori tentang
asal-usul kehidupan di atas, ada beberapa teori yang saling bertentangan satu
sama lain. Dari teori-teori di atas, dapat di simpulkan bahwa teori
biogenesislah yang paling masuk akal, karena di dukung oleh penelitian dan
percobaan yang mendukung adanya teori
tersebut. Percobaan tersebut sangat masuk akal, dan bisa dilakukan sendiri oleh
siapapun.
Menurut teori biogenesis, mahluk hidup
berasal dari mahluk hidup sebelumnya. Maka dari itu, dapat di simpulkan
bahwa semua mahluk hidup di muka bumi
ini berasal dari mahluk hudup sebelumnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa mahluk hidup
berasal dari mahluk hidup sebelumnya. Maka saran kami bagi para pambaca, agar
terus berpikir secara kritis tentang asal-usul kehidupan. Dan untuk para
ilmuan, agar terus melakukan penelitian-penalitian yang mengupas habis tentang
asal-usul kehidupan di muka bumi ini.
Daftar
Pustaka
Campbell,N.N.,dkk.2008.Biologi .Jakarta: Erlangga.
Freeman,Scott.2002.Biological Science.New Jersey: Prentice Hall.
Omegawati W.H., Hidayah S.N., Rumiyati, Sukoco,
teo.2015. Pr Biologi Untuk
SMA/MA Kelas XII. Klaten: Intan
Pariwara.
Rabu, 12 April 2017
KIMIA ORGANIK
ALKANA, ALKENA, ALKUNA
Dari berbagai unsur-unsur kimia yang
kita kenal, ada satu unsur yang cakupannya sangat luas dan pembahasannya sangat
mendalam yakni KARBON. Karbon mempunyai nomor atom 6 sehingga jumlah
elektronnya juga 6, dengan konfigurasi 6C = 2, 4. Dari konfigurasi elektron ini
terlihat atom C mempunyai 4 elektron valensi (elektron pada kulit
terluar).Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya (elektron
valensi) dibutuhkan 4 elektron sehingga masing-masing elektron valensi mencari
pasangan elektron dengan atom-atom lainnya. Kekhasan atom karbon adalah
kemampuannya untuk berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai
karbon. Bentuk rantai-rantai karbon yang paling sederhana adalah Hidrokarbon.
Hidrokarbon hanya tersusun dari dua unsur yaitu Hidrogen dan Karbon.
Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai
karbon, maka atom C dibedakan menjadi :
a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
• Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai lurus/terbuka yang
jenuh (ikatan tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau
alkuna).
• Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /
tertutup (cincin).
• Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)
yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling /
bergantian (konjugasi)
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik
dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst
ALKANA (Parafin)
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal
saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh....karena jumlah atom Hidrogen
dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena
menjadi dasar penamaan senyawa2 karbon lainnya.
Sifat-sifat Alkana
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H
nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17
pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C
sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Rumus umumnya CnH2n+2
Sifat kimia
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar pereaksi.
Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon.
Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur
halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna
menjadi karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas.
Apabila jumlah oksigen yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang
diperoleh berupa karbon monooksida dan uap air.
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dikatalisis oleh panas atau sinar
ultraviolet. Dari reaksi tersebut terjadi pergantian 1 atom H dari alkana
terkait. Namun apabila halogen yang tersedia cukup memadai atau berlebih, maka
terjadi pergantian lebih dari satu atom bahkan semua atom H digantikan oleh
halogen. Berdasarkan penelitian laju pergantian atom H sebagai berikut H3 >
H2 > H1. Reaksi pergantian atom dalam suatu senyawa disebut reaksi
subtitusi.
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum
yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya
mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang
atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
n Rumus Nama
1. CH4 = metana
2 . C2H6 = etana
3 . C3H8 = propana
4. C4H10 = butana
5. C5H12 = pentana
6. C6H14 = heksana
7. C7H16 = heptana
8. C8H18 = oktana
9. C9H20 = nonana
10. C10H22 = dekana
11. C11H24 = undekana
12. C12H26 = dodekana
TATA NAMA ALKANA
1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama.
Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah
cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama
alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana
dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya
sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah
seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan
sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang
digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad
( etil lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang.
Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
Kegunaan alkana, sebagai :
• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri
Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk
mensintesis senyawa-senyawa karbon lainnya. Alkana banyak terdapat dalam minyak
bumi, dan dapat dipisahkan menjadi bagian-bagiannya dengan distilasi
bertingkat. Suku pertama sampai dengan keempat senyawa alkana berwujud gas pada
temperatur kamar. Metana biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan
sebagai bahan bakar rumah tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada
tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar yang disebut LPG
(liquified petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja dan diedarkan ke
rumah-rumah. Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan digunakan
sebagai “geretan” rokok. Oktana mempunyai titik didih yang tempatnya berada
dalam lingkungan bahan bakar motor. Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat
dalam kerosin (minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin
yang banyak digunakan untuk membuat lilin.
ALKENA (Olefin)
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2
(-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
• Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
• Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
• Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena)
• Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
• Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam
udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
• Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
Rumus umumnya CnH2n
Sifat Fisika
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air dan memiliki
massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain,
pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperatur kamar alkena yang memiliki
dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena dengan dengan
berat molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu kamar.
Sifat kimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang
disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan
rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada
ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai dengan putusnya ikatan
rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α) dengan atom atau gugus
tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila
jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk
karbonmonooksida dan uap air.
TATA NAMA ALKENA
hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
• Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang.
Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan
-ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke
sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
• Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung
dari ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
• Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.
Kegunaan Alkena sebagai :
• Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
• Untuk memasakkan buah-buahan
• bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
ALKUNA
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3
(–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena. namun akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna sebagai :
• etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
• untuk penerangan
• Sintesis senyawa lain.
Sifat Fisika Alkuna
* Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
* Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
* Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non
polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
* Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon,
tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan.
Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat
molekulnya hampir sama.
Sifat kimia
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi
adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
Kegunaan Alkuna
* etuna (asetilena) Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja atau
untuk memotong logam. Reaksi pembentukan etuna (asetilena) :
* Penyusun beberapa obat sintetik:
Alkil Halida (Haloalkana)
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh
yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Sifat fisika Alkil Halida :
• Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur
C yang sama.
• Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
• Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
• Alkil halida primer, bila diikat atom C primer
• Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder
• Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br
Primer sekunder tersier
Pembuatan Alkil Halida
1. Dari alkohol
2. Halogenasi
3. Adisi hidrogen halida dari alkena
4. Adisi halogen dari alkena dan alkuna
Penggunaan Alkil Halida :
• Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan
dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
• Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat
pemadam kebakaran (Pyrene).
• Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air
conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
Langganan:
Postingan (Atom)